Thursday 29 September 2016

Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling



Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
Menurut Haag dan Keen, Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Teknologi informasi diartikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya (Sri Maharsi,2000).
Sedangkan menurut Martin, Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyampaikan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Izeere,2011).
Sehingga dapat disumpulkan bahwa teknologi informasi (TI), ialah teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui teknologi telekomunikasi dan peralatan komunikasi sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami.
Perkembangan TI di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat bersamaan dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi dan Komunikasi, sehingga mampu menciptakan alat alat komunikasi yang sangat mendukung Perkembangan Teknologi Informasi, contohnya saja seperti komunikasi searah maupun dua arah. Selain itu dengan adanya internet di Indonesia sangat memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam Teknologi Informasi yang berbasis Internet. Salah satu penggunaan teknologi tersebut adalah bidang Bimbingan dan Konseling.
Menurut Prayitno & Erman Amti, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. (Syamsul Hadi,2014)
Sedangkan Definisi Konseling menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. (Wahyu Aris Cahyono,2014)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan Konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya se-optimal mungkin secara mandiri.



Manfaat dan Peran Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling
Beberapa manfaat TI dalam BK yakni, mempermudah konselor dalam menyusun, mencari dan mengolah data, menjaga kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya, membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling, memberikan kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang mereka terima tanpa bertemu secara langsung (E-Counseling),dan menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur. (Agung Primadika, 2015)
Salah satu penerapan teknologi informasi dalam BK diantaranya pada penyelenggaraan dukungan sistem. Dukungan sistem dapat berupa sarana-prasarana, sistem pendidikan, sistem pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara sarana-prasarana, memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya informasi menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan lingkungannya agar memenuhi kebutuhan masyarakat luas. (Sulistyorini, 2012)

Hubungan Teknologi Informasi dan Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Bimbingan dan konseling komperhensif merupakan upaya pemberian bantuan atau layanan untuk peserta didik secara utuh dan keseluruhan yang melibatkan konselor, pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, staff administrasi, orang tua, dan masyarakat.
Fokus utama dalam bimbingan dan konseling komprehensif adalah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara optimal. Bimbingan konseling komprehensif bersifat wajib bagi semua peserta didik, artinya siapapun bisa mendapatkan layanan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya bimbingan konseling komprehensif diharapkan tidak ada lagi anggapan bahwa layanan diberikan hanya untuk peserta didik yang bermasalah. (Desi Mayasari, 2012)
Sekarang ini teknologi sangat dibutuhkan hampir setiap orang, begitu pula dalam progam Bimbingan dan Konseling dalam layanannya. Teknologi informasi dapat digunakan dalam BK komprehensif sebagai penunjang layanan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Sugiyatno, teknologi yang dapat digunakan untuk membantu layanan Bimbingan dan Konseling salah satunya dengan computer. Penggunaan computer (internet) dapat memudahkan kita dalam proses layanan konseling dengan E-counseling (elektronik konseling). Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja konselor.
Pengaruh Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Pengaruh teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan termasuk juga pada bimbingan dan konseling. Keberadaan bimbingan konseling supaya tetap diterima dalam masyarakat tentunya juga harus berkolaborasi dengan perkembangan teknologi informasi. Penguasaan teknologi informasi bagi seorang konselor merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pentingnya teknologi informasi dalam bimbingan konseling yaitu: pertama karena perkembangan era globalisasi yang meningkat sehingga menuntut seorang konselor dalam pengusaan teknologi informasi. Kedua karena berkembangnya teknologi informasi mampu membantu konselor dalam melakukan layanan-layanan bimbingan konseling tidak hanya secara langsung tetapi bia juga dengan tidak langsung misalnya konseling melalui telepon, konseling menggunakan surat magnetic (disket ke disket), konseling melalui video phone, konseling melalui internet (e-mail, chating, webcam, jejaring sosial, dan sebagainya) dengan tetap memperhatikan kode etik dalam bimbingan konseling.
Diharapkan bagi konselor supaya mampu menerapkan system yang baik dalam teknologi informasi sehingga layanan-layanan bimbingan konseling bisa diterapkan secara komprehensif. Pesatnya teknologi dan luasnya informasi menuntut dunia BK untuk menyesuaikan dengan lingkungan agar memenuhi kebutuhan masyarakat. Agar bisa bertahan dan diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk yang efisien dan efektif. (Sulistyorini, 2012)

Tujuan TI Bagi Layanan Bimbingan dan Konseling Komprohensif
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi maka menuntut program bimbingan dan konseling agar dapat memberikan layanan yang maksimal sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam blog Sugiyatno, teknologi informasi mempunyai tujuan diantaranya menambah pengetahuan melalui diskusi antar konselor yang dilakukan melalui dunia maya seperti chatting dan email, dapat mengembangkan minat dan potensi setiap siswa melalui media elektronik yang disediakan oleh konselor, dapat menambah informasi mengenai bimbingan dan konseling melalui internet, memberikan informasi kepada konseli tentang apa yang dibutuhkannya melalui teknologi informasi seperti blog,  mempermudah konselor untuk menyusun serta mengolah data konseli, serta dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa melalui e-counseling walaupun ada jarak memisahkan.
Dengan begitu diharapkan teknologi informasi dapat menjembatani antara konselor dan konseli ataupun antar konselor untuk tetap dapat terhubung satu sama lain dan dapat mempermudah tugas konselor dalam proses bimbingan dan konseling.
Kemanfaatan TI Bagi Layanan Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Pelayanan BK komprehensif dalam mencapai tujuan utamanya yaitu, membantu mengoptimalkan perkembangan diri konseli. Sebagai bentuk nyatanya BK konprehensif memiliki empat program utama yaitu sebagai berikut: a. Pelayanan dasar, b. Pelayanan Responsif, 3. Perencanaan Individual dan, 4. Dukungan Sistem. Pemantauan secara berkala melalui pembinaan oleh konselor dilakukan dengan berinteraksi langsung secara bertatap muka maupun melalui alat komunikasi.
.

Adapun potensi penggunaan teknologi informasi untuk Bimbingan dan Konsellingmenurut Cabanis (1999) yaitu, terdapat 8 potensi teknologi komputer berbasis internet dan 3 potensi komputer berbasis non internet untuk Bimbingan dan Konselling. Potensi teknologi komputer berbasis internet  yang dapat digunakan untuk Bimbingan dan Konselling yaitu :

a.    Email / Surat elektronik
Potensi penggunakaan oleh konselor antara lain untuk terapi, marketing, screening, client / therapist, surat menyurat untuk penjadwalan janji, monitoring inter-sessions, dan tindak lanjut post-therapeutic, transfer rekaman klien, referal, masukan, pekerjaan rumah, penelitian dan colegial profesional.

b.    Website / Homepages
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk pemasaran, periklanan, diseminasi informasi, dan publikasi.

c.    Komputer konfrensi video
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk terapi, pekerjaan rumah, refeal, dan konsultasi.

d.    Sistem bulletin board/ listservs / newsgroup
Potensi penggunaan oleh konselor  antara lain, untuk konsultasi, referal / alih tangan kasus, sumberdaya untuk informasi, dan kegiatan asosiasi profesional.

e.    Simulasi terkomputerisasi
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain untuk supervisi dan pelatihan kompetensi.

f.    Pangkalan data / FTP Sites
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain untuk penelitian, sumber informasi bagi therapis, sumber informasi perpustakaan, transfer rekaman klien, penilaian dan analisis.

g.    Chat Rooms / Electronic Discussion Groups
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk terapi kelompok, membantu diri sendiri dan asesment / pengukuran.

h.    Software berbasis internet
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk pelatihan ketrampilan dan keahlian, bantuan diri sendiri dan pelatihan ketrampilan dan pekerjaan rumah.


Sedangkan potensi teknologi komputer berbasis non internet  yang dapat digunakan untuk Bimbingan dan Konselling yaitu;

a.    Spreadsheet
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk tata kearsipan, data organisasi, informasi klien dan penelitian.

b.    Pemrosesan kata
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk tata kearsipan, surat menyurat, marketing, publikasi, penelitian.

c.    Software non internet.
Potensi penggunaan oleh konselor antara lain, untuk pelatihan ketrampilan untuk profesional dan klien, informasi bantuan diri sendiri, marketing, manajemen kantor, sumber referensi dan  catatan kasus.

Mendasarkan pada potensi penggunaan teknologi informasi diatas, Triyanto (2006) menguraikan manfaat aplikasi teknologi informasi untuk bimbingan konseling yaitu 27 manfaat berbasis internet dan 12 manfaat berbasis non internet. Adapun ke-27 manfaat komputer berbasis internet seperti terlihat pada tabel 1.

Tabel 1. Manfaat Komputer berbasis Internet untuk Bimbingan dan Konselling
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_lPiVdTPptZIAOxuWQxk-HpqAwLhy5_bpLxQdWr2PjdcLbLVbaIaYXADKA6dMDfouWzmvlUQPRNit_xuBBxl7qesK_oPbv5YqpbRzGfUzFYxLApvHYwIWfYmFFGCJZ-8WJxGTG_iJeX8/s400/ggg.png

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUfqGqgKlbfXiRNRNGR6pnKBfOn8A__9aCSNJnik8qY-BARAHTewEI9hQE22jvP7wjEkjSlwGLeXrrbOpQR_tMKUhR-c9xbbec2GCJv0qvbEn3qV0b6AqZJahR9N7LZLiYRPCNM0DeXHE/s400/gg.png


Sedangkan ke-12 manfaat komputer berbasis non internet untuk Bimbingan dan Konsellingdapat dilihat pada tabel 2.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVJK_r_LTk4WK4rxAF_Xi0TMP0Zi-rrLtElufcuPdne6URLPfUKrmfhOYM3O68aPIVyWJT45hVeGOuOf3PMeLH8O9y59MA_xXRNhePaz4Q86nET_abxBn8xw3jjprA3GQjdEWLMZkI7c/s320/New+Picture+%25282%2529.png

Tabel 2. Manfaat Komputer berbasis Non Internet untuk Bimbingan dan Konselling

Disamping memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat pengenalan, pemahaman, dan pemberian ketrampilan tidak kalah penting adalah dukungan dari kepala sekolah untuk menyediakan seperangkat komputer dan internet bagi konselor untuk menunjang layanan Bimbingan dan Konsellingdi sekolah.



SIMPULAN

Bimbingan dan konseling tidak akan dapat berdiri sebagai ilmu sendiri. Bimbingan dan konseling memerlukan bidang penunjang lain yang dibutuhkan agar menjadi ilmu yang memandirikan. Berbagai ilmu menunjang kebutuhan pada bidang bimbingan dan konseling, salah satunya adalah teknologi Informasi. Teknologi informasi yang begitu menarik banyak orang untuk mencapai progres yang sangat dibutuhkan akan sangat membantu bidang lain terutama pada bidang bimbingan dan konseling.
Teknologi Informasi dalam bidang keilmuaan Bimbingan dan konseling sangatah di butuhkan untuk menunjang perkembangan serta kemajuan profesi guru BK. Bimbingan dan Konseling Komprehensif dalam kenyataannya memiliki hubungan timbal balik dengan TI untuk menyempurnakan ilmu masing-masing, sehingga perlu adanya hubungan yang berkesinambungan dan berlanjut dalam pengembangan ilmunya.
Teknologi Informasi sangat membantu berbagai masalah konselor dan konseli untuk melakukan proses konseling serta bimbingan. Dengan adanya kolaborasi antara Teknologi Informasi dengan Bimbingan dan Konseling, maka akan lebih mempermudah konselor untuk melakukan tugasnya. Melalui TI, Bimbingan dan Konseling dapat melaksanakan program-program dengan lebih baik.

 DAFTAR PUSTAKA

Agung Primadika. (2015). “Fenomena Pemanfaatan TI bagi BK”, (online). http://a-primadika.blogspot.co.id/. Diakses 10 September 2015.
Desi Mayasari. (2012). “Bimbingan dan Konseling Komprehensif”, (online). http://dhesimay.blogspot.com. Diakses: 02 Juli 2012.
Izeere. (2011). “Teknologi Informasi”, (online). http://izeere.blogspot.co.id/2011/09/teknologi-informasi.html. Diakses 10 September 2015.
Sri Maharsi . (2000). “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2, No. 2, (online). http://stppyogyakarta.ac.id/artikel-ilmiah-dan-ilmiah-populer/artikel-ilmiah-dan-populer-tahun-2013. Diakses 11 September 2015.
Sugiyanto. “Bahan Kuliah 3 TI BK”, (online). http://staff.uny.ac.id/dosen/sugiyanto-mpd. Diakses tanggal 10 September 2015
Sulistyorini. (2012). “Urgensi Penggunaan Teknologi dalam BK”, (online). http://ninishoes.blogspot.co.id/2012/06/makalah-2.html. Diakses tanggal 10 Sepetember 2015.
Syamsul Hadi. (2014). “Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli”, (online).
http://www.maribelajarbk.web.id/2014/11/pengertian-bimbingan-dan-konseling-menurut-ahli.html. Diakses tanggal 9 September 2015.

No comments:

Post a Comment

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Nama Konseli ...